Tentang MacroDroid
MacroDroid adalah sebuah aplikasi otomatisasi untuk Android yang berguna untuk menjalankan berbagai macam fitur secara otomatis berdasarkan kondisi-kondisi yang ditentukan pengguna.
MacroDroid dapat menciptakan fitur atau fungsi yang baru di sebuah perangkat, dan juga membantu mengotomatiskan tugas yang sering dijalankan sehingga dapat menghemat waktu, baterai, dan energi.
Konsep dasar MacroDroid adalah “jika X terjadi, lakukan Y”, di mana “X” disebut sebagai trigger di MacroDroid, dan “Y” disebut sebagai action.
Mengapa perlu belajar menggunakan MacroDroid?
MacroDroid adalah aplikasi multifungsi, thousand apps in one, sebuah aplikasi yang dapat membuat bermacam-macam fitur dan fungsi baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Beberapa alasan mengapa menggunakan MacroDroid itu sangat disarankan:
- Meningkatkan efisiensi: Dengan mengotomatisasi tugas-tugas tertentu, MacroDroid dapat membantu pengguna untuk menghemat waktu dan energi, serta mempercepat proses kerja mereka pada perangkat Android.
- Meningkatkan produktivitas: MacroDroid memungkinkan pengguna untuk membuat makro yang memungkinkan perangkat Android mereka melakukan tindakan tertentu secara otomatis, seperti mengirim pesan, mengubah volume suara, atau membuka aplikasi tertentu, sehingga memungkinkan pengguna untuk lebih fokus pada tugas-tugas utama mereka.
- Meningkatkan kemampuan perangkat Android: MacroDroid memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan cara perangkat Android mereka berfungsi, sehingga membuatnya lebih efektif dan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
- Menghemat baterai: Dengan mematikan fitur-fitur tertentu pada perangkat Android ketika tidak diperlukan, MacroDroid dapat membantu pengguna menghemat daya baterai perangkat mereka, dan meningkatkan masa pakai baterai.
- Meningkatkan kenyamanan pengguna: MacroDroid dapat membantu pengguna untuk mengotomatisasi tugas-tugas dan aksi-aksi yang sering mereka lakukan pada perangkat Android mereka, sehingga meningkatkan kenyamanan pengguna.
Dengan berbagai macam fitur yang dimiliki MacroDroid Anda tidak perlu meng-install aplikasi-aplikasi yang hanya memiliki satu fungsi saja. Anda juga tidak perlu menunggu seseorang membuat aplikasi yang fungsinya sangat spesifik untuk kebutuhan Anda. Kalau Anda dapat memikirkan fitur dan mekanisme atau cara kerja dari fitur yang Anda inginkan maka kemungkinan besar Anda akan bisa menciptakan fitur yang sama dengan bantuan MacroDroid.
Butuh berapa lama untuk belajar MacroDroid?
Dengan konsep “jika X terjadi, lakukan Y”, bagian tersulit dari menggunakan aplikasi otomatisasi seperti MacroDroid adalah memikirkan fitur apa yang Anda inginkan, dan memikirkan mekanisme atau alur kerja dari fitur yang Anda incar tersebut, mulai dari awal sampai akhir.
Keuntungan dari menggunakan MacroDroid sebagai aplikasi otomatisasi pertama Anda adalah MacroDroid sangat mudah dipelajari dan dipahami. Anda hanya perlu fokus ke fitur yang Anda inginkan saja, bukan ke tampilan (UI/UX) dari MacroDroid karena MacroDroid didesain agar mudah dipahami oleh pemula sekalipun, bahkan yang tidak punya pengalaman dengan pemrograman.
Dengan tampilan dan alur yang relatif mudah, butuh kurang dari 5 menit untuk bisa membuat sebuah macro sederhana yang bisa berjalan baik.
Contoh penggunaan MacroDroid
Beberapa contoh pemanfaatan otomatisasi dalam aktivitas sehari-hari dengan menggunakan MacroDroid:
- Menjalankan aplikasi pemutar musik secara otomatis ketika headphone dihubungkan.
- Menghentikan musik secara otomatis ketika headphone dicabut.
- Memunculkan suara atau notifikasi ketika baterai lemah atau menurun ke level tertentu.
- Memunculkan suara atau notifikasi ketika baterai terisi penuh atau mencapai level tertentu.
- Membaca teks yang ada pada notifikasi dengan suara.
- Mematikan koneksi Wi-Fi secara otomatis ketika meninggalkan rumah/kantor.
- Menyalakan koneksi Wi-Fi secara otomatis baru sampai ke rumah/kantor.
- …dan masih banyak lagi tugas-tugas lainnya yang bisa dikerjakan secara otomatis.
Install MacroDroid
MacroDroid dapat di-install secara gratis dari Google Play Store. Di versi gratis Anda dapat menggunakan MacroDroid sampai dengan total 5 buah macro. Anda hanya diminta untuk melakukan upgrade ke versi Pro jika Anda ingin membuat lebih dari 5 buah macro.
Dasar-dasar MacroDroid
Di dalam aplikasi MacroDroid, sebuah tugas disebut sebagai macro.
Sebuah macro terdiri dari tiga elemen atau komponen utama, yaitu:
- Trigger, yang berada di blok Triggers.
- Action, yang berada di blok Actions.
- Constraint, yang berada di blok Constraints, namun bisa juga diletakkan di blok Triggers dan blok Actions, sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pengguna.
Sebuah macro yang lengkap harus memiliki setidaknya satu buah action dan satu buah trigger untuk bisa disimpan dan dijalankan.
Trigger

Trigger adalah kondisi atau kejadian yang dapat dideteksi oleh perangkat untuk bisa menjalankan sebuah macro.
Beberapa contoh trigger:
- Sebuah aplikasi dijalankan atau ditutup
- Level baterai naik atau turun ke level tertentu
- Panggilan masuk
- SMS masuk
- Notifikasi masuk
- Layar terkunci
- Orientasi layar berubah
- Tombol volume ditekan
- Wi-Fi terputus
Sebuah macro bisa saja memiliki lebih dari satu trigger, dan setiap trigger yang ada pada sebuah macro bisa menjalankan macro-nya jika salah satu trigger-nya terpanggil, tidak harus menunggu semuanya terpanggil sekaligus.
Action

Action adalah aksi, tindakan, atau sesuatu yang dikerjakan oleh perangkat ketika trigger terpanggil.
Beberapa contoh action:
- Menjawab panggilan
- Mengaktifkan atau menonaktifkan Bluetooth
- Menghapus notifikasi
- Mengubah orientasi layar
- Mengubah volume
- Menyalakan lampu senter
- Mengaktifkan atau menonaktifkan Wi-Fi
Constraint

Constraint adalah kondisi yang dapat digunakan untuk mengizinkan ataupun mencegah sebuah macro atau action dijalankan.
Berdasarkan fungsinya pada sebuah macro, constraint dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Constraint global
- Constraint individu
Constraint global adalah constraint yang mengatur keseluruhan macro dan harus dipatuhi oleh semua trigger dan action yang ada. Posisinya diletakkan di blok Constraints berwarna hijau.
Constraint individu adalah constraint yang spesifik mengatur sebuah trigger atau sebuah action saja. Posisinya mengikuti trigger atau action, tidak berada di blok Constraints.
Sebuah macro atau action bisa saja memiliki lebih dari satu constraint. Dan secara default, setiap constraint tambahan akan dikombinasikan dengan constraint lain dengan kondisi/logika AND, yang berarti semua kondisi dari setiap constraint harus terpenuhi sebelum sebuah macro/action dijalankan atau dipanggil. Sebagai contoh, sebuah macro yang memiliki tiga constraints hanya bisa dijalankan ketika semua kondisi dari ketiga constraints-nya terpanggil/terpenuhi. Tapi ini bisa diubah dengan memilih opsi OR untuk membuat constraint yang dipatuhi bisa hanya salah satunya saja.
Antarmuka MacroDroid

Di halaman utama MacroDroid Anda akan menemukan banyak menu yang tersusun kotak-kotak seperti ubin. Setiap menunya menggambarkan jelas fungsinya.
Di kiri atas ada menu (garis tiga) untuk menampilkan sidebar atau panel samping yang sebagian besar berisi informasi dan tautan ke website pendukung. Ada situs wiki, blog, forum, halaman donasi, dan lainnya.
Di kanan atas ada toggle/switch yang berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan semua macro yang ada.
Di bagian bawah ada menu atau tab yang berisi halaman Home/utama, daftar macro yang ada, halaman templates, dan menu Settings.
Membuat sebuah macro
Untuk membuat macro, bisa dilakukan melalui tiga cara, yaitu:
- Dari menu Add Macro
- Dari menu Add Macro Wizard
- Dari menu (tab) Macros lalu men-tap tombol + untuk membuat macro baru


Melalui Add Macro
Jika melalui menu Add Macro, pengguna akan masuk ke halaman edit macro atau halaman pembuatan macro di mana ada tiga buah blok utama seperti yang sudah dijelaskan di atas. Yaitu blok Triggers, Actions, Constraints, dan ada tombol simpan macro. Semua blok masih kosong dan bisa diisi sesuai dengan keinginan pengguna, tetapi dengan syarat harus ada nama macro, ada setidaknya satu buah trigger dan satu buah action agar macro-nya bisa disimpan.
Kelebihan dari membuat macro dengan menu standar seperti ini adalah pengguna bisa dengan leluasa memikirkan/memetakan flow atau alur action yang akan dibuat berdasarkan posisinya dengan action lainnya.
Melalui Add Macro Wizard
Jika membuat macro melalui Wizard Mode, pengguna akan dipandu untuk memilih trigger, action, dan constraint (opsional) dalam satu kali proses. Cara ini mungkin bisa membantu kalau pengguna sudah yakin dengan trigger dan action yang dipilihnya pada saat itu akan berjalan sempurna dan sesuai dengan yang diharapkan dalam sekali jalan, tapi bisa juga jadi membingungkan karena pengguna hanya bisa membayangkan posisi action di antara action lain yang akan dieksekusi nantinya.
Melalui menu Macros
Menu Macros berada di menu/tab bawah MacroDroid dan akan menampilkan halaman daftar macro (macro list) yang telah dibuat pengguna. Di halaman ini ada tombol bulat (+) yang berguna untuk membuat macro baru, namun fungsinya pada dasarnya sama saja dengan dua menu sebelumnya. Kalau di halaman Settings pengguna mengaktifkan opsi Add Macro Wizard Mode maka saat pengguna men-tap tombol (+) yang muncul adalah halaman Add Macro Wizard, sedangkan kalau opsinya dinonaktifkan maka tombol (+) akan mengarahkan pengguna ke halaman Add Macro yang standar dengan tampilan tiga blok utama.
Contoh macro dan penjelasannya
Sebagai contoh sederhana, Anda ingin membuat sebuah macro untuk memunculkan notifikasi dan suara ketika level baterai perangkat Anda turun ke 20%. Tapi dengan catatan notifikasinya hanya boleh muncul di waktu tertentu saja, yaitu mulai dari pukul 08.00 sampai pukul 18.00. Untuk macro dengan ketentuan seperti itu Anda membutuhkan constraint.
Contoh macro (dengan constraint global) adalah seperti ini:
Battery Level
>Increase/Decrease
>Decreases to
20%Display Notification
- Title: Sistem
- Notification text: Baterai Anda [battery]%
Speak Text
- Enter text to speak: Baterai Anda [battery]%
Time of Day
- Start Time: 08:00
- End Time: 18:00
Untuk macro di atas, trigger-nya hanya akan terpanggil ketika level baterai perangkat turun ke 20% (bukan naik ke 20%). Kemudian MacroDroid akan mengecek/mengevaluasi constraint yang ada, dan karena constraint-nya bersifat global (ditempatkan di blok Constraints) dan aturan yang ditetapkan di constraint-nya bernilai benar atau telah terpenuhi (berada di antara pukul 08:00 sampai 18:00), maka action pertama dan action berikutnya akan dijalankan secara berurutan.
Anda juga bisa membuat variasi lain dengan mengubah posisi constraint-nya dari global ke individu. Misalnya seperti ini:
Battery Level
>Increase/Decrease
>Decreases to
20%Display Notification
- Title: Sistem
- Notification text: Baterai Anda [battery]%
Speak text
- Enter text to speak: Baterai Anda [battery]%
Time of Day
- Start Time: 08:00
- End Time: 18:00
Setelah mengubah posisi constraint-nya, karena constraint-nya tidak lagi bersifat global maka MacroDroid hanya akan mengecek constraint individu hanya ketika sebuah action akan dijalankan. Kalau dari contoh di atas, action pertama (Display Notification
) akan selalu dijalankan (karena tidak mengikuti constraint apa pun) ketika level baterai perangkat turun ke 20%, dan hanya akan memunculkan notifikasi suara ketika waktu yang ditentukan oleh constraint bernilai benar atau terpenuhi, yang dalam contoh ini adalah antara pukul 08:00 dan 18:00.
Jadi, secara sederhana macro pertama (dengan constraint global) pada contoh di atas bekerja seperti ini:
- Apakah level baterai turun ke 20%?
- Jika ya, cek blok Constraints.
- Constraint ditemukan di block Constraints.
- Apakah kondisi constraint di blok Constraints telah terpenuhi?
- Jika tidak, berhenti.
- Jika ya, lanjut ke blok Actions.
- Jalankan action pertama.
- Jalankan action kedua, dst.
Sedangkan untuk macro kedua (dengan constraint individu) cara kerjanya adalah seperti ini:
- Apakah level baterai turun ke 20%?
- Jika ya, cek blok Constraints
- Constraint tidak ditemukan di block Constraints
- Cek action pertama, apakah ada constraint?
- Jika ada dan tidak terpenuhi, berhenti, dan cek action berikutnya.
- Jika ada dan terpenuhi, jalankan action-nya.
- Jika tidak ada constraint, jalankan action-nya.
- Cek action kedua, apakah ada constraint?
- Jika ada dan tidak terpenuhi, berhenti.
- Jika ada dan terpenuhi, jalankan action-nya.
- Jika tidak ada constraint, jalankan action-nya.
Jadi kesimpulannya, constraint global mengatur semua trigger dan action yang ada. Sedangkan constraint individu hanya mengatur trigger atau action yang spesifik saja.
Menguji macro atau action
Untuk memastikan apakah action yang telah ditambahkan bekerja sesuai dengan yang diinginkan atau tidak Anda bisa mengujinya satu per satu atau semuanya sekaligus sebelum menyimpannya.
Untuk menguji action bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu:
- Untuk menguji sebuah action, tap satu nama action yang ada di blok Actions untuk memunculkan menu action, kemudian pilih Test action.
- Untuk menguji semua action mulai dari awal sampai akhir, tap ikon menu (titik tiga) di kanan atas untuk memunculkan menu macro, kemudian pilih Test actions.


Selain opsi Test actions, ada juga Test macro di menu macro. Apa bedanya?
- Test actions: menjalankan semua action yang ada di blok Actions (termasuk mengecek apakah action-nya memiliki constraint atau tidak).
- Test macro: menjalankan macro tanpa harus menunggu trigger-nya terpanggil dahulu. Proses Test macro ini dimulai dari action yang ada di blok Actions sampai constraint yang ada di blok Constraints.